TENTANG KOMUNIKASI BISNIS
1.
Dasar Komunikasi PEMASARAN
A.
Pengertian
dan cakupan komunikasi bisnis
Pengertian :
Komunikasi adalah
suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang
atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan
efek tertentu yang diharapkan. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual
barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.
Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy
yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat.
Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan
keuntungan.
Cakupan
/ Ruang Lingkup Komuikasi Bisnis :
Ada lima
komponen yang penting untuk diperhatikan dalam proses komunikasi, yaitu :
1.
Pengirim pesan (sender atau komunikator).
2.
Pesan yang dikirimkan (message).
3.
Bagaimana pesan tersebut disampaikan (delivery channel
atau media).
4.
Penerima pesan (receiver atau komunikan.
5.
Umpan balik (feedback) atau effect.
Kelima
komponen penting yang harus diperhatikan dalam proses komunikasi diatas tidak
hanya berlaku untuk komunikasi bisnis, tetapi dalam dunia pendidikan kelima
komponen tersebut juga penting untuk diperhatikan. Hal itu diperlukan untuk
mencapai sebuah tujuan belajar yang diharapkan melalui komunikasi yang efektif.
Komunikasi yang efektif dalam pembelajaran banyak ditentukan oleh keaktifan
selama proses belajar berlangsung yaitu adanya bentuk komunikasi dalam bentuk
timbal balik berupa pertanyaan dan jawaban pertanyaan dari sebuah proses
belajar mengenai topik tertentu yang dibahas dalam proses belajar tersebut.
A.
Unsur-Unsur dalam Komunikasi
Dalam
komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu :
1.
Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus
memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan
organisasi.
2.
Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua
orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan.
3.
Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari
pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
4.
Menggunakan saluran personal atau impersonal yang
mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang
menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
5.
Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau
metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan
pesan.
6.
Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik
yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.
Unsur-unsur
komunikasi tersebut juga diperlukan dalam komunikasi dalam bidang pendidikan.
Hanya saja yang membedakannya adalah tujuan yang akan dicapai disesuaikan
dengan kebutuhan dunia pendidikan.
B.
Bentuk
Komunikasi Bisnis
Pada
dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis,
yaitu, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
1.
Komunikasi verbal
Komunikasi
verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk komunikasi yang
disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral).
Contohnya adalah membaca majalah, mambaca surat kabar, mempresentasikan makalah
dalam suatu acara seminar dan lain-lain.
Adapun dalam
berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang disusun
dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, seperti
:
·
Berbicara dan Menulis
Suatu pesan
yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya disampaikan dengan menggunakan tulisan,
seperti surat, memo dan laporan.
·
Mendengarkan dan Membaca
Untuk
mencapai komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi dua arah, dimana
orang-orang yang terlibat di dalamnya memerlukan ketrampilan mendengar
(listening) dan membaca (reading).
2.
Komunikasi Nonverbal
Komunikasi
nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi
bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang
terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan
bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan
intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal dan komunikasi
nonverbal memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam komunikasi nonverbal.
Pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa memiliki rencana
dan dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alami.
Adapun
Komunikasi Nonverbal memilki beberapa tujuan , yaitu :
·
Menyediakan dan memberikan informasi
·
Mangatur alur suatu percakapan
·
Mengekspresikan emosi
·
Memberi sifat dan melengkapi, menentang atau
mengembangkan pesan-pesan verbal
·
Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
·
Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam
memberikan pengajaran pada saat kuliah
Dalam prakteknya
tentu komunikasi verbal dan non verbal dapat bergabung agar penyampaian sebuah
informasi dapat mudah dipahami. Contohnya komunikasi yang dilakukan seorang
pemimpin untuk menyuruh bawahannya dimana melalui ucapan dan ekspresi wajah
yang tepat akan mempermudah penyampaian maksud dan tujuan yang akan disampaikan
sehingga tidak akan terjadi sebuah kekeliruan.
C.
Bisnis dalam Pandangan Komunikasi
Dalam konsep
dan azas komunikasi modern yang lebih menekankan pada kebutuhan komunikan dan
kesiapan dari komunikan dalam proses komunikasi, hal ini lebih pentinga dari
fungsi pesan dan tujuan dari komunikator, ini disebabkan oleh prinsip – prinsip
yang lebih modern yang lebih mempertimbangkan dan memperhitungkan pada peluang
dari pada produksinya. Walaupun konsep permintaan berkaitan dengan konsep
permintaan (Anda dapat mempelajari ekonomi mikro), tetapi dalam kenyataan di
pasar tidak secara otomatis jika pada saat kelebihan barang dan jasa secara
langsung akan membuat pasar menjadi jenuh atau sebaliknya dengan kelangkaan
barang dan jasa akan menyebabkan timbulnya suatu peluang pasar, mengapa
demikian, hal ini disebabkan oleh :
a.
Secara realita psikologis suatu kebutuhan dapat
diciptakan.
Kebutuhan akan barang secara individual, dalam kontek
ini peluang pasar dapat di buat dengan mekanisme komunikasi secara
berkesinambungan dengan membentuk nilai – nilai social, preferensi dan fungsi.
b.
Peluang pasar ditentukan oleh citra, kebutuhan dan
perilaku konsumen tentang barang dan jasa. Jika suatu produk dapat menyakinkan
konsumen dalam hal kredibilitas, memiliki fungsi, ada jaminan keamanan dan
memiliki keunggulan lain, maka peluang pasar akan terbentuk.
Secara umum
selalu timbul permasalahan dimana konsumen – pasar tidak mengetahui informasi
dan keberadaa barang dan jasa di pasar, yang disebabkan umumnya kurang baik dan
kurang memadai dalam menjalankan strategi komunikasi. Hal ini harus
dikembangkan strategi komunikasi yang baik dan efektif ke pasar, yaitu dengan
menjalankan promosi, seperti :
1.
Kegiatan hubungan antar manusia
2.
Kegiatan hubungan masyarakat
3.
Kegiatan advertensi atau iklan
4.
Kegiatan promosi melalui media elektronik
5.
Kegiatan promosi dan penjualan melalui media internet
6.
Mengembangkan system informasi perusahaan
7.
Mengembangkan keahlian komunikator dalam bisnis
2.
PERANAN
KOMUNIKASI DALAM BISNIS
A. Peranan
Komunikasi Dalam Bisnis
Komunikasi tidak akan
terjadi jika tidak ada seorangpun yang membutuhkannya. Seseorang akan
membutuhkan komunikasi jika dia menyadari adanya mahluk hidup lain selain
dirinya. Jika dunia begitu sunyi dan tidak ada mahluk hidup, maka tidak akan
pernah tercipta komunikasi, dan kita tidak perlu belajar tentang sistem
komunikasi.
Manusia membutuhkan
komunikasi untuk bertanya, berdiskusi, menyampaikan informasi dan menerima
infromasi dari orang lain. Tanpa komunikasi, tidak akan ada pesan atau
informasi yang perlu dikirim dan disampaikan.
B.
Tujuan dari komunikasi dalam bisnis
Tujuan komunikasi bisnis dapat digolongkan
menjadi tiga yaitu;
1. Menginformasikan (
Informing)
Komunikasi bertujuan memberikan
Informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis bagi pihak lain, seperti pimpinan
perusahaan ingin mendapatkan pegawai baru yang kompeten maka ia akn memasang
sebuah iklan melalui media baik cetak maupun elektronik. Setiap media pasti
memiliki kelebihan dan kekurangan dilihat melalui jangkauan biayanya, untuk itu
harus dicermati dalam memilih iklan sesuai kebijakan maupun kemampuan internal
perusahaan tersebut.
2. Melakukan Persuasi (persuasion)
Komunikasi ini bertujuan untuk memberikan
persuasi kepada pihak lain agar sesuatu yang disampaikan dapat dipahami dengan
baik, terutama dalam hal hubungan dengan penegasan konfirmasi pemesanan
pelanggan atau negosiasi agar setiap pihak mendapatkan manfaat dan tidak ada
yang merasa dirugikan.
3. Kolaborasi (Collaborating)
komunikasi ini bertujuan melakukan
kolaborasi (kerjasama) bisnis dengan pihak lain. Bila komunikasi bisnis baik
maka aktivitas bisnis dapat berjalan dengan baik pula. Teknologi yang
berkembang saat ini bisa mendukung dan mempererat komunikasi dan kerjasama
bisnis. Selain itu tujuan bisnis juga dapat digolongkan menjadi dua tujuan umum
dan tujuan khusus :
Tujuan umum komunikasi bisnis
yakni mendukung tujuan bisnis supaya lebih efektif dan efisien guna memperbaiki
pengelolaan bisnis.
Tujuan khusus komunikasi bisnis
yaitu menciptakan interaksi / hubungan antara perusahaan dengan konsumen,
pemerintah, sesama dunia usaha serta dengan lingkungan agar tercipta hubungan
baik yang dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis
C. Umpan
Balik dan Bentuk-Bentuknya.
Dalam setiap kegiatan komunikasi merupakan
kegiatan pengiriman dan penerimaan lambang ataupun keinginan untuk mengubah
pendapat orang lain yang merupakan juga suatu usaha untuk mengadakan hubungan
sosial. Pada peristiwa lain, seorang pimpinan menegur anak buahnya karena
berbuat kesalahan sehingga anak buah tersebut menyesali perbuatannya.
Pengarahan dan teguran tersebut disamakan dengan pesan (message), sedangkan
tepukan tangan dinamakan umpan balik. Antara umpan balik dan pesan terdapat
hubungan sebab akibat (causalitas). Pesan (message) itu dapat berbentuk bermacam-macam
seperti pidato, pengarahan, intruksi, tugas, perintah, analisis, dll. Pesan
dapat juga berbentuk tulisan, lisan, gambar-gambar dan bahkan demonstrasi atau
penghargaan. Umpan balik (feed back) pun dapat berbentuk bermacam-macam seperti
hasil (pelaksanaan suatu tugas), laporan, sikap yang timbul, pertanyaan,
reaksi, dsb. Sebagaimana pesan maka umpan balikpun dapat berupa tulisan, lisan,
peragaan, dsb.
Bentuk-bentuk Umpan Balik
Bentuk-bentuk umpan balik antara lain :
Bentuk-bentuk umpan balik antara lain :
1. External Feedback
Umpan balik yang baik diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.
Umpan balik yang baik diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.
2. Internal Feedback
Umpan balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan akan tetapi datang dari pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendri.
Umpan balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan akan tetapi datang dari pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendri.
3. Direct Feedback atau
Immediate Feedback
Umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan salah satu anggota badannya.
Umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan salah satu anggota badannya.
4. Indirect Feedback atau
Delaiged Feedback
Dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dll. Hal ini umpan balik membutuhkan waktu.
Dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dll. Hal ini umpan balik membutuhkan waktu.
5. Inferential Feedback
Umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri ioleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.
Umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri ioleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.
6. Zero Feedback
Artinya bahwa komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator kepada komunikan meskipun komunikan menyampaikan umpan balik tersebut tidak dipahami oleh komunikator.
Artinya bahwa komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator kepada komunikan meskipun komunikan menyampaikan umpan balik tersebut tidak dipahami oleh komunikator.
7. Neutral Feedback
Umpan balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula.
Umpan balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula.
8. Positive Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada kemunikan mendapat tanggapan positif, misalnya dengan adanya penerimaan pada pesan yang disampaikan.
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada kemunikan mendapat tanggapan positif, misalnya dengan adanya penerimaan pada pesan yang disampaikan.
9. Negative Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator mendapat tantangan dari komunikan.
Komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator mendapat tantangan dari komunikan.
D.
Kesalahpahaman Dalam Komunikasi
Kesalahpahaman merupakan
fenomena komunikasi yang tak jarang terjadi. Bahkan disebut kejadian normal.
Sering disebut akibat dari adanya disortasi informasi. Terjadi penyimpangan
penafsiran antara yang dimaksud pengirim dan dinterpretasikan sang penerima
pesan. Beberapa contoh kesalahpahaman antara lain adalah dalam menanggapi
poin-poin penting suatu rapat; karyawan yang kurang memahami uraian pekerjaan
dan tanggung jawabnya; ketidaktahuan dalam menindak lanjuti instruksi,
surat-surat dan penggumuman; kesalahan dalam menanggapi gagasan pimpinan dan
rekan kerja; dan kesalaha pahaman dalam teknik atau cara berkomunikasi dengan
baik.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kesalahpahaman khususnya karena faktor komunikasi adalah (1)
kondisi pelaku komunikasi seperti tingkat pendidikan, pengetahuan tentang kerja
dan kondisi fisik; (2) isi pesan seperti kejelasan, dan isi kalimat; (3) media
seperti jumlah dalam mutu fasilitas; (4) kebisingan dalam hal fisik dan
psikologi lingkungan kerja; (5) Bahasa tubuh seperti dalam hal cara tutur kata,
dan gerak tubuh. Semakin tinggi standar elemen-elemen tersebut diterapkan maka
kemungkinanya terjadi disortasi informasi dan kesalahpahaman semakin rendah.
E.
Memperbaiki Komunikasi Dalam
Organisasi
Komunikasi
efektif sangat berpengaruh dalam mengatasi hambatan yang dihadapi dalam
berkomunikasi. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk memperbaiki
komunikasi:
1.
Membuat suatu pesan lebih berhati-hati
Perhatikan
tujuan berkomunikasi dan para penerima pesan. Katakana apa yang dikehendaki
oleh mereka, gunakan Bahasa yang jelas, sederhana, mudah dipahami, jelaskan
poin-poin penting, dan tekankan serta telaah ulang poin-poin yang penting.
2.
Minimisasi gangguan dalam proses
komunikasi
Jika
suatu pesan disampaikan secara lisan, perhatikan bagaimna lokasi atau tempat penyampaian
pesan yang nyaman, tenang, akustik/sound system yang baik, tempat duduk yang
teratur, ruangan sejuk, dsb. Jangan sampai ada gangguan disaat penyampaian
pesan.
3.
Mempermudah upaya umpan balik antara si
pengirim dan si penerima pesan
Agar
pemberian umpan balik (feedback) tersebut memberikan suatu manfaat yang cukup
berarti, maka harus dapat merencanakan bagaimana dan kapan suatu pesan yang
disampaikan kepada penerima.
1.
KOMUNIKASI
DALAM ORGANISASI
A.
Pola Komunikasi Bisnis
Secara umum pola
kumunikasi (patterns of communication) dibedakan menjadi 2 saluran
(Purwanto,2006:40-45), yaitu :
a.
Saluran Komunikasi Formal
Dalam struktur
organisasi, garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak berbagai macam
posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan batas tanggung jawab dan
wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari manajer
kepada bawahan, pola transformasi informasinya dapat berbentuk 3 pola yaitu:
1.
Komunikasi dari atas ke bawah
Komunikasi dari
atas ke bawah (top-down)merupakan jalur komunikasi yang berasal dari atas
(manajer) ke bawah (karyawan) merupakan penyampaian pesan yang dapat berbentuk
perintah, instruksi, maupun prosedur untuk dijalankan para bawahan dengan
sebaik-baiknya. Menurut Katz dan Kahn, komunikasi ke bawah mempunyai 5 tujuan
pokok yaitu:
o Memberikan
pengarahan atau instruksi kerja tertentu,
o Memberikan
informasi kenapa pekerjaan itu harus dilaksanakan,
o Memberikan
informasi tentang prosedur dan praktik organisasional,
o Memberikan
umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan,
o Menyajikan
informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan
pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.
2.
Komunikasi dari bawah ke atas
Atau disebut
buttom-up communicatin berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah
(karyawan) menuju ke atas (manajer). Pesan mula-mula berasal dari para karyawan
yang selanjutnya disampaikan ke jalur yang lebih tinggi.
3.
Komunikasi Horizontal
Atau horizontal
communication atau sering disebut komunikasi lateral (lateral communication)
adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi
sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal
antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi, dan memberikan informasi
kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar.
4.
Komunikasi Diagonal
Atau diagonal
communication melibatkan komunikasi antara dua tingkat (level) organisasi yang
berbeda. Contohnya adalah komunikasi formal antara manager pemasaran dengan
bagian pabrik, antara manager produksi dengan bagian promosi, antara manager
produksi dengan bagian akuntansi dan lain sebagainya.
b.
Saluran Komunikasi Informal
Dalam jaringan
komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi, tanpa mempedulikan
jenjang hierarki, pangkat, dan kedudukan atau jabatan, dapat berkomunikasi
secara luas. Meskipun hal-hal yang mereka perbincangkan biasanya bersifat umum,
seperti mengobrol tentang humor yang baru di dengar, keluarga, anak-anak, dunia
olahraga, musik, acara film, dan sinetron tv, dan kadang kala mereka juga
membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan situasi kerja yang ada dalam
organisasinya.
B.
Mengelola
Komunikasi Bisnis
Ada 2 hal
yang perlu diperhatikan dalam mengelola komunikasi, yaitu :
1.
Penanganan pesan-pesan yang bersifat rutin
Untuk dapat
memaksimalkan manfaat dan meminimalkan biaya, seorang manajer perlu
memperhatikan hal berikut ini:
1.
Mengurangi jumlah pesan
2.
Instruksi yang jelas
3.
Mendelegasikan tanggung jawab
4.
Melatih petugas
2.
Penanganan Krisis Komunikasi
Cara
penanganan krisis di suatu perusahaan tentu berbeda dengan perusahaan lain.
Namun, munculnya krisis dalam suatu perusahaan dapat mempunyai pengaruh
terhadap masa depan produk maupun reputasi perusahaan bersangkutan. Dalam kaitannya
dengan krisis komunikasi tersebut, ada 2 falsafah dalam komunikasi yaitu:
1.
Bersikap diam, tidak mengatakan sesuatu, atau
2.
Katakan apa yang terjadi dan segera
Namun,
beberapa ahli hubungan masyarakat (public relation) menyarankan agar perusahaan
menangkis rumor yang beredar dalam masyarakat dengan cara menjelaskan dengan
cara apa yang menjadi masalahnya secara terbuka tanpa ditutup-tutupi kepada
public (masyarakat umum) dan karyawan-karyawannya. Pada saat yang sama,
perusahaan harus mencari sumber masalahnya dan berusaha mengendalikannya. Satu
hal yang paling penting dalam menangani setiap kasus adalah mengusahakan agar
pikiran tetap dalam kondisi tenag, kalem, dan tidak gegabah. Tenang dalam
artian bahwa penanganan suatu kasus perlu pemikiran jernih dan tidak dalam
kondisi emosional. Suatu tanggapan yang rasional akan membantu memberikan
inspirasi untuk mempertinggi rasa percaya diri.
Dalam
situasi krisis ekonomi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan seperti :
1.
Siapkan tim yang terampil atau cekatan dalam
penanganan krisis
2.
Usahakan agar manajemen puncak segera bertindak pada
saat krisis terjadi
3.
Ciptakan sebuah pusat informasi sebagai representasi
perusahaan yang dilengkapi dengan berbagai peralatan elektronik komunikasi
4.
Ceritakan suatu kejadian secara menyeluruh, terbuka,
dan jujur. Jika memang ada yang salah segera mohon maaf
5.
Tunjukkan keseriusahan perusahaan, bukan saja dalam
pernyataan tetapi dalam wujud nyata.
C. Masalah Komunikasi dalam Organisasi
Fakor hambatan yang
biasanya terjadi dalam proses komunikasi dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu:
1.
Hambatan Teknis
Hambatan ini
timbul karena lingkungan dan memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran
pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas
dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di
bidang teknologi komunikasi dan sistem informasi, sehingga saluran komunikasi
dan media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.
2.
Hambatan Semantik
Gangguan ini menjadi
hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ide secara efektif. Definisi
semantik disini adalah studi atas pengertian yang diungkapkan lewat bahasa.
Suatu pesan yang kurang jelas akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun
baiknya transmisi. Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang
komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik
komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang
berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya.
3.
Hambatan Manusiawi
Hambatan ini
muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang
terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan. Menurut Cruden
dan Sherman, hambatan ini mencakup :
a.
Hambatan yang berasal dari perbedaan individual
manusia, seperti perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, status, keterampilan
mendengarkan , pencarian informasi, dan penyaringan informasi.
b.
Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim
psikologis dalam organisasi atau lingkungan sosial dan budaya, seperti suasana
dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut. Ditinjau dari aspek bisnis,
organisasi adalah sarana manajemen (dilihat dari aspek kegiatannya). Korelasi
antara Ilmu Komunikasi dengan Organisasi terletak pada peninjauannya yang
berfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam lingkup
organisasi tujuan utama komunikasi adalah memperbaiki organisasi, yang ditafsirkan sebagai upaya yang
dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan manajemen. Komunikasi organisasi terjadi
setiap saat dan dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan
diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi.
Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarchies
anatara satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi
bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas
dan efisiensi produk kerja di dalam struktur (jenjang/level) dan sistem
organisasi yang kondusif. Dalam kegiatan organisasi bisnis, pesan hendaknya
tidak hanya sekedar informatif, yaitu agar pihak lain mengerti dan tahu, tetapi
juga haruslah persuasif, agarpihak lain bersedia menerima suatu paham atau
keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Dalam proses
komunikasi, semua pesan atau informasi yang dikirim akan diterima dengan
berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi , baik karena perbedaan latar
belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau
informasi yang disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan
7 C, yaitu :
1.
Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau
informasi dapat dikatakan lengkap, bila berisi semua materi yang diperlukan
agar penerima pesan dapatmemberikan tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim
pesan.
2.
Conciseness (Singkat)
Suatu pesan
dikatakan concise bila dapat mengutarakan gagasannya dalam jumlah kata sekecil
mungkin (singkat, padat tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun tetep
menonjolkan gagasannya.
3.
Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian
pesan hendaknya menerapkan empati dengan pertimbangan dan mengutamakan penerima
pesan.
4.
Concreteness (Konkrit)
Penyampaian
pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang gamblang, pasti, dan jelas
5.
Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan
dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mudah diinterpretasikan serta memiliki
makna yang jelas.
6.
Courtessy (Kesopanan)
Pesan
disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan, akan memupuk hubungan
baikdalam komunikasi bisnis.
7.
Correctness (Ketelitian)
Pesan hendaknya
dibuat dengan teliti dan menggunakan tata bahasa, tanda baca, dan ejaan yang
benar (formal atau resmi).
4.
JENIS-JENIS KOMUNIKASI
A.
Jenis jenis komunikasi menurut cara
penyampaianya
1.
Komunikasi lisan : Yang dimaksudkan dengan
komunikasi lisan adalah komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak
dibatasi oleh jarak, yang artinya komunikasi bentuk ini dilakukan antara kedua
belah pihak secara bertatap muka.
2.
Komunikasi tertulis : Komunikasi
tertulis adalah salah satu bentuk komunikasi yang berupa tulisan, komunikasi
ini biasanya berupa:
·
Dibuat dalam bentuk surat dan
dipergunakan untuk menyampaikan suatu berita yang singkat, jelas, dan dipandang
perlu untuk ditulis dengan maksud tertentu.
·
Naskah, naskah biasanya dipergunakan
untuk mengirim berita yang sifatnya komplek.
·
Blangko-blangko, dipergunakan untuk
mengirimkan suatu berita dalam bentuk daftar.
·
Gambar dan foto, komunikasi bentuk
ini biasanya karena hal yang ingin disampaikan tidak dapat dilukiskan dengan
kata-kata atau kalimat.
·
Spanduk, spanduk biasanya digunakan
untuk menyampaikan sebuah informasi massa yang sasaranya adalah orang banyak.
B.
Jenis jenis komunikasi menurut
kelangsunganya
Dalam sebuah proses komunikasi yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih,
dapat diketahui interaksi antara kedua belah pihak atau lebih tersebut sebagai
mana berikut:
1.
Komunikasi langsung : Proses
komunikasi langsung maksudnya adalah bahwa komunikasi yang dilakukan tanpa
bantuan, campur tangan, perantara pihak lain ataupun media komunikasi serta
tidak dibatasi oleh jarak.
2.
Komunikasi tidak langsung :
Komunikasi tidak langsung dilakukan melalui perantara, baik itu pihak ketiga
atau bantuan alat-alat komunikasi lainnya.
C.
Jenis jenis komunikasi menurut
perilakunya
Komunikasi dipelari oleh manusia melalui proses kehidupannya, melaui
belajar, bersosial dan lain sebagainya yang tentunya akan secara otomatis
dipengaruhi oleh perilaku dan posisi seseorang didalam masyarakat, berikut
merupakan jenis komunikasi menurut perilakunya:
1.
Komunikasi formal : Komunikasi formal
biasanya terjadi dalam suatu organisasi, komunikasi seperti ini biasanya sudah
mempunyai aturan dan tata caranya sendiri menurut rules dari organisasi atau
perusahaanya.
2.
Komunikasi informal : Komunikasi
informal terjadi dalam suatu oraganisasi yang tidak ditentukan dalam struktur
organisai dan tidak dapat pengakuan resmi yang juga tidak berpengaruh terhadap
kepentingan organisasi yang bersangkutan, misalnya adalah obrolan antar teman,
desa-desus dan lain sebagainya.
3.
Komunikasi nonformal : Komunikasi
nonformal adalah komunikasi yang terjadi antara bersifat formal dan informal,
yaitu komunikasi yang bertujuan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi.
D.
Jenis jenis komunikasi menurut
maksudnya
Menurut maksud dilakukanya komuniksi ada beberapa komunikasi yang jika
diperhatikan dilakukan dengan maksud tertentu dari yang menyampaikan
informasi, inisiatif komunikator menjadi suatu penentu diantaranya adalah:
1.
Pidato
2.
Ceramah
3.
Wawancara
4.
Memberi tugas atau perintah
E.
Jenis jenis komunikasi menurut ruang
lingkupnya
Ruang lingkup terjadinya komunikasi merupakan batasan jenis komunikasi yang
sedang dilakukan. Maka dalam komunikasi menurut ruang lingkup dapat dibedakan
sebagai berikut :
1.
Komunikasi Internal.
Komunikasi yang
berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang
terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja (komunikasi
yang dilakukan orang dalam). Didalamnya komunikasi internal dibagi lagi menjadi
3 macam yaitu:
·
Komunikasi vertikal
·
Komunikasi horizontal, dan
·
Komunikasi diagonal
2.
Komunikasi Eksternal.
Komunikasi
eksternal merupakan komunikasi yang berlangsung antara organisasi kepada pihak
masyarakat yang ada di luar organissi atau perusahaan tersebut.
Komunikasi dengan
pihak luar dapat berbentuk :
1.
Eksposisi, pameran, promosi,
publikasi, dan sebagainya.
2.
Komperensi pers
3.
Siaran televise, radio, dan
sebagainnya.
4.
Bakti sosial, pengabdian pada
masyarakat, dan sebagainnya.
Komunikasi eksternal
dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasama
dengan masyarakat luas sehingga pihak yang berkepentingan dapat berkontribusi
terhadap perusahaan sekaligus daerahnya.
F.
Jenis jenis komunikasi menurut aliran
informasi
Komunikasi yang didasarkan menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai
berikut :
1.
Komunikasi satu arah, yaitu merupakan
komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja.
2.
Komunikasi dua arah, yaitu merupakan
komunikasi yang bersifat timbale balik, dalam hal ini komunikasi diberi
kesempatan untuk memberikan respons atau feedbeck kepada komunikatornya.
3.
Komunikasi ke atas yaitu merupakan
komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan
4.
Komunikasi ke bawah, yaitu meruakan
komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan.
5.
Komunikasi kesamping, yaitu merupakan
komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar. Dengan
demikian arah informasi tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi
komunikasinya.
G.
Jenis jenis komunikasi menurut jaringan
kerja
Di dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi akan dapat
terlaksana menurut sistem yang ditetapkanya dalam jaringan kerja yang
dinanungi. Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi
1.
Komunikasi jaringan kerja rantai : Komunikasi
terjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan jaringan komando sehingga
mengikuti pola komunikasi formal.
2.
Komunikasi jaringan kerja lingkaran :
Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran.
3.
Komunikasi jaringan bintang :
Komunikasi yang terjadi melalui satu sentral dan saluranya yang dilalui lebih
pendek.
H.
Jenis jenis komunikasi menurut
peranan individu
Komunikasi yang dilakukan seseorang atau individu kepada pihak-pihak lain
baik secara kelompok maupun secara individual. Dalam komunikasi ini peranan
individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses komunikasinya. Ada beberapa
macam antara lain :
1.
Komunikasi antara individu dengan
individu yang lain
2.
Komunikasi antara individu dengan
lingkungan yang lebih luas
3.
Komunikasi antara individu dengan dua
kelompok atau lebih
I.
Jenis jenis komunikasi menurut jumlah
pelaku dalam komunikasi
Komunikasi yang selalu terjadi diantara sesama manusia baik individu maupun
kelompok. Jumlah dari orang yang berkomunikasi akan mempengaruhi proses
komunikasi itu sendiri, disamping sifat dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan.
Untuk itu dapat dibedakan sebagai berikut :
1.
Komunikasi perseorangan : Komunikasi
yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi
tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga.
2.
Komunikasi kelompok : Komunikasi yang
berlangsung dalam suatu kelompok atau group tentang masalah-masalah yang
menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok.
5. Teknologi Informasi
Dalam Komunikasi Bisnis
A.
Keuntungan
Menguasai Teknologi Informasi
Dalam bidang sosial keuntungan
kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antara
suatu tempat dan tempat yang lain.
a)
Dalam Bidang Pendidikan:
· Informasi
yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan
pendidikan.
· Inovasi
dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses
pendidikan.
· Kemajuan
TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau
kelas yang berbasisteleconference yang tidak
mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
· Sistem
administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar
karena penerapan sistem TIK.
b)
Dalam Bidang Ekonomi :
· Semakin
maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
· Bisnis
yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat
mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
· Dengan
fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan
mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.
c)
Dalam Bidang Pemerintahan :
· Teknologi Informasi dan Komunikasi
yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut e-government membuat
masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah
sehingga program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
· e-government juga
dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa
meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.
· Masyarakat
dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh pemerintah
sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah.
B.
Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Komunikasi Bisnis
Bidang Teknologi Informasi memberi
prospek pada bangsa Indonesia yang tengah dilanda krisis ekonomi. Persaingan
bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk
menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya. Jika dilihat lebih mendalam, ternyata
esensi dari persaingan terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat
mengimplementasikan proses penciptaan produk dan atau jasanya secara lebih
murah, lebih baik, dan lebih cepat dibandingkan dengan pesaing bisnisnya.Saat
ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis
sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Penerapan Teknologi
Informasi yang dilakukan dikategorikan sebagai berikut :
1.
Aplikasi Teknologi Informasi yang
menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain yang ada di dalam Perusahaan
antara lain sistem operasi, basis data, network management dan lain-lain.
2.
Aplikasi yang sifatnya mendasar
(utility) yaitu aplikasi Teknologi Informasi yang dipergunakan untuk berbagai
urusan utilisasi sumber daya Perusahaan anatara lain sistem penggajian, sistem
akuntansi & keuangan dan lain-lain.
3.
Aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai
dengan kebutuhan spesifik perusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan
produk/jasa yang ditawarkan.Pemanfaatan Teknologi Informasi yang dilakukan
dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan meliputi bidang-bidang sistem
informasi akuntansi dan keuangan, sistem informasi properti, sistem informasi
forwarding, sistem informasi pergudangan, sistem informasi sdm, sistem
informasi poliklini, aplikasi audit internal (pengawasan spi), sistem
persediaan atk/cetakan, sistem inventarisasi peralatan kantor, sistem
electronic data interchange (edi) untuk pengiriman dokumen, website dan
intranet, dan sebagainya.
Salah
satu yang paling menonjol perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis adalah
pengenalan e-commerce. E-commerce menyediakan kesempatan bagi organisasi
menakjubkan untuk memperluas seluruh dunia pada biaya kecil. E-commerce adalah
hanya didefinisikan sebagai pembelian, penjualan, dan bertukar produk, jasa,
dan informasi melalui jaringan komputer, terutama internet. Manfaat dan dampak
e-commerce telah membawa tidak hanya untuk organisasi, tetapi pelanggan dan masyarakat.
C.
Pengaruh Pemanfaatan Teknologi
Informasi Dalam Pengambilan Keputusan Bisnis
Teknologi sistem informasi banyak
dimanfaatkan bagi pengguna yang sangat berpengaruh terhadap jalannya suatu organisasi
atau dalam perusahaan. Teknologi sistem informasi dalam organisasi bisnis
menjadi penting artinya berkaitan dengan ketepatan waktu dan kebenaran
penyediaan informasi yang dibutuhkan pemakai. Perkembangan sistem informasi
tersebut perlu didukung banyak faktor yang diharapkan dapat memberikan
kesuksesan bagi sistem informasi itu sendiri yang tercermin dari kepuasan user
sebagai pengguna sistem informasi tersebut. Sistem informasi tidak hanya
sebagai alat pengolahan data melainkan digunakan untuk mengetahui lebih cepat
timbulnya permasalahan dalam organisasi.
Sistem informasi adalah salah satu
cara agar organisasi bisnis dapat memberikan keunggulan kompetitif. Teknologi
informasi merupakan sumber daya keempat setelah sumber daya manusia, sumber
daya uang, sumber daya mesin yang digunakan untuk membentuk dan mengoperasikan
perusahaan. Teknologi informasi dalam organisasi akan membantu penyediaan
informasi dalam pengambilan keputusan seorang manajer dalam suatu perusahaan
dengan cepat. Sistem informasi tersebut digunakan untuk meningkatkan kinerja
individual dalam organisasi bisnis yang pastinya juga akan meningkatkan kerja
organisasi. Teknologi sistem informasi saat ini memainkan peranan penting dalam
mendukung pengambilan keputusan oleh manajemen dalam pengevaluasian. Dimana
evaluasi tersebut berguna dalam membantu tercapainya keberhasilan atas
pengembangan sistem informasi.
Keberhasilan suatu sistem informasi
tergantung pada kemudahan dan pemanfaatan pemakai sistem terhadap teknologi
yang ada dalam sistem karena teknologi akan membantu individu dalam
menyelesaikan tugasnya. Suatu hal yang amat penting diperhatikan oleh perilaku
bisnis dalam merapkan teknologi informasi adalah sejauh mana keberhsilan sistem
tersebut membawa dampak positif dalam peningkatan kinerja baik individual
maupun organisasi secara keseluruhan.
Penerapan teknologi informasi dalam
sistem informasi perusahaan atau organisasi harus dipertimbangkan dari sisi
efisiensi dan keefektifan serta pemanfaatan dari pemakaian teknologi informasi tersebut.
Untuk mengukur seberapa besar manfaat atau pengaruh teknoligi sistem informasi
dalam suatu perusahaan atau organisasi diperlukan suatu evaluasi untuk
memberikan gambaran keberhasilan sistem itu sendiri. Evaluasi yang dilakukan
terhadap teknologi sistem informasi bermula dari pemakai. Karena pemakai dapat
berasumsi mengenai teknologi sistem informasi yang dibutuhkan sesuai dengan
kemampuan dan sesuai dengan kebutuhannya.
Teknologi informasi telah membawa
perubahan mendasar pada struktur, operasi dan manajemen organisasi. Penggunaan
teknologi dalam organisasi akan mendukung kegiatan untuk meningkatkan
produktivitas, mengurangi biaya operasional, meningkatkan pengambilan
keputusan, meningkatkan hubungan terhadap konsumen atau pelanggan, serta mengembangkan
aplikasi strategi baru. Tidak jarang ditemukan teknologi yang diterapkan dalam
sistem informasi sering tidak tepat atau tidak dimanfaatkan secara maksimal
oleh pemakai sistem sehingga penerapan sistem informasi kurnag memberikan
manfaat dalam peningkatan kinerja individual. Jika evaluasi pemakai atas
teknologi cocok dengan kemampuan dan tuntutan dalam tugas pemakai, maka akan
memberikan dorongan pemakai untuk memanfaatkan teknologi sistem
informasi.
6.
PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNIS
Perencanaan
pesan bisnis adalah proses komposisi penyusunan pesan bisnis. Proses itu
sendiri terdiri dari perencanaan tujuan audiens, ide, saluran ;
pengorganisasian ide; membuat draf, merangkai kata / kalimat/ paragraph; dan
merevisi.
Tujuan dalam
perencanaan bisnis harus dievaluasi apakah tujuan realistis, waktu tepat, dan
dapat diterima. Tujuan juga harus diuji apakah sesuai dengan kemampuan,
ketepatan waktu dan orang, dan selaras dengan tujuan organisasi.
Untuk membuat perencanaan bisnis yang baik komunikator perlu melakukan analisis audiens. Caranya aadalah dengan mengembangkan profil audiens dan menganalisa pemuasan konsumen. Komunikator mengantisipasi rekasi audiens, memperkirakan jumlah, mengetahui hubungan komunikator dengan audiens apakah kenal atau tidak. Untuk pemuasan audiens komunikator perlu mengetahui kebutuhan informasi audiens. Pemuasan juga bisa dilakukan dengan motivasional dengan pendekatan argumentasi, rasional, dan emosi audiens. Pemuasan emosional digunakan untuk mengubah perilaku audiens. Akan tetapi ada hambatan yaitu audiens cederung tidak mau berubah untuk hal baru.
Untuk membuat perencanaan bisnis yang baik komunikator perlu melakukan analisis audiens. Caranya aadalah dengan mengembangkan profil audiens dan menganalisa pemuasan konsumen. Komunikator mengantisipasi rekasi audiens, memperkirakan jumlah, mengetahui hubungan komunikator dengan audiens apakah kenal atau tidak. Untuk pemuasan audiens komunikator perlu mengetahui kebutuhan informasi audiens. Pemuasan juga bisa dilakukan dengan motivasional dengan pendekatan argumentasi, rasional, dan emosi audiens. Pemuasan emosional digunakan untuk mengubah perilaku audiens. Akan tetapi ada hambatan yaitu audiens cederung tidak mau berubah untuk hal baru.
Penentuan
ide pokok untuk menemukan cara mencapai tujuan tertentu bisa dilakukan dengan
brainstorming. Brainstorming dilakukan melalui beberapa cara : story teller
tour, random list, CFR (Conclusion Finding Recommendation)Worksheet, question
and answer chain, dan journalist approach.
Dalam
seleksi saluran perlu dipertimbangkan beberapa hal yaitu tingkat kepentingan,
formalitas, kompleksitas,kerahasian, emosi, biaya, dan harapan audiens.
Saluran lisan memiliki kelebihan cepat mendapat feedback dan menyampaikan pesan, audiens merasa nyaman, reaksi audiens terbaca, dan ekonomis. Bentuk saluran lisan adalah percakapan, wawancara, diskusi, seminar, lokakarya, pelatihan, pidato, dan presentasi. Saluran lisan informal itu tidak terstruktur tapi ide lancer. Saluran lisan formal terjadi saat RUPS, presentasi, dan penganugerahan. Alat Bantu yang digunakan adalah film, video, rekaman, LCD, dan slide.
Saluran lisan memiliki kelebihan cepat mendapat feedback dan menyampaikan pesan, audiens merasa nyaman, reaksi audiens terbaca, dan ekonomis. Bentuk saluran lisan adalah percakapan, wawancara, diskusi, seminar, lokakarya, pelatihan, pidato, dan presentasi. Saluran lisan informal itu tidak terstruktur tapi ide lancer. Saluran lisan formal terjadi saat RUPS, presentasi, dan penganugerahan. Alat Bantu yang digunakan adalah film, video, rekaman, LCD, dan slide.
Saluran
tulisan memiliki kelebihan yaitu lebih teratur karena komunikator sempat
merencanakan dan mengendalikan isi pesan. Bentuknya adalahsurat, memo, dan
proposal.Setelah Memperoleh gambaran mengenai berbagai macam bentuk saluran
komunikasi baik formal maupun informal langkah berikutnya adalah melakukan
perencanaan pesan-pesan bisnis, yang mencakup pesan yang tertulis maupun lisan.
Perencanaan
bisnis merupakan satu langkah strategis bagi pencaaian tujuan suatu organisasi
secara menyeluruh. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik mempermudah
pencapaian tujuan komunikasi. Makalah ini akan menjelaskan tentang perencanaan
pesan-pesan bisnis yang difokuskan pada perencanaan pesan-pesan bisnis secara
tertulis
Yang
termasuk perencanaan pesan-pesan bisnis adalah :
1. Pemahaman
Proses Komposisi
Penyusunan
proses komposisi seperti halnya proses menciptakan lagu;merencanakan lagu,
membuat aransemen dan menentukan musisinya hinnga melakukan revisi-revisi
hingga lagu enak didengar. Begitu juga proses penyusunan pesan-pesan bisnis;
perencanaan, pengorganisasian, dan revisi.
2.
Perencanaan
Beberapa hal
perlu diperhatikan dalam perencanaan diantaranya maksud komunikasi, sasaran
audiens, ide pokok, saluran yang digunakan.
3.
Pengorganisasian
Organisasi
dan komposisi erat kaitannya dengan penyusunan kata kalimat, dan paragraf perlu
diperhatikan penggunaan kata, kalimat, dan paragraf yang sederhana, mudah
dimengerti, dan dilaksanakan.
4. Revisi
Seluruh
maksud dan isi pesan ditelaah kembali dari substansi pesan yang akan
disampaikan,gayapenulisa, struktur kalimat, dan bagaimana tingkat pemahaman.
Pengecekan dilakukan agar pesan tersampaikan sesuai perencanaan.
5. Penentuan
Tujuan
Tahap
pertama dalam merencanaka suatu pesan bisnis adalah memikirkan maksud atau
tujuan komunikasi. Untuk dapat melakukan hal itu, pertama anda harus menentukan
tujuan yang jelas sesuai tujuan organisasi.
6. Mengapa
tujuan harus jelas
Penentuan tujuan yang jelas bagi
suatu organisasi akan dapat membantu proses pengambilan keputusan yang mencakup
antara lain :
Keputusan untuk meneruskan pesan, keputusan
untuk menanggapi audiens, keputusan untuk memusatkan isi pesan
7. Tujuan komuikasi bisnis.
Secara umum ada tiga tujuan
komunikasi bisnis yaitu : memberi informasi, persuasi, dan melakukan kolaborasi
8. Cara menguji tujuan
Untuk menguji apakah suatu tujuan
yang telah ditetapkan tersebut sudah baik atau belum perlu pengujian dengan
empat pertanyaan berikut.
Apakah tujuan tersebut realistik,
apakah waktunya tepat, apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat, apakah
tujuannya selaras dengan tujuan orgsnisasi perusahaan
9. Analisis Audiens
Bila suatu komunikasi telah memiliki
maksud dan tujuan yang jelas, langkah berikutnya adalah memperhatikan audiens
yang akan dihadapi.
7.
PENGORGANISASIAN
DAN REVISI PESAN PESAN BISNIS
Pada
dasarnya, untuk mencapai pengorganisasian yang baik diperlukan dua proses
tahapan, yaitu pendefinisian dan penggolongan ide-ide; dan penetapan urutan
ide-ide dengan perencanaan organisasional yang terpilih secara hati-hati.
- Mendefinisikan dan mengelompokkan ide-ide
Memutuskan apa yang harus
dikatakan adalah masalah mendasar yang harus dipecahkan oleh setiap
komunikator. Jika materi yang disajikan lemah, apalagi tidak memiliki suatu
gaya yang menarik, fakta yang ada dapat menjadi kabur. Cepat atau lambat,
audience akan menyimpulkan bahwa yang disampaikan benar-benar tidak bernilai
sedikitpun. Semua kegiatan komunikasi, baik menelpon, membuat 3 paragraf surat,
atau menulis laporan 200 halaman, harus dimulai dengan mendefinisikan isi
materinya. Semakin panjang dan kompleks materi yang akan disampaikan, semakin
penting tahap pertama ini.
Apabila pesan yang disusun
panjang dan kompleks, pembuatan outline sangat diperlukan dan menjadi penting
artinya. Mengapa demikian? Sebuat outline akan membantu memvisualisasikan
hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Disamping itu,
outline juga akan memberikan arahan sehinga komunikator dapat menyampaikan
ide-ide dengan cara yang sistematik, efisien dan efektif. Melalui perencanaan
yang baik, outline akan membantu komunikator mengekspresikan transisi antara
ide-ide, sehingga audience akan mengerti dan memehami pola piker komunikator.
Susunan suatu outline secara garis besar dapat digolongkan ke dalam tiga
golongan, yaitu :
- Mulailah dengan ide pokok
Ide pokok (main idea) akan
membantu menetapkan tujuan dan strategi umum dari suatu pesan. Idde pokok
tersebut dapat dirangkum ke dalam dua hal yaitu: (a) hal-hal apa yang
diinginkan agar dilakukan atau dipikirkan oleh audience, (b) alasan yang
mendasar, mengapa mereka harus melakukan atau memikirkannya. Ide pokok
merupakan titik awal untuk membuat outline.
- Nyatakan poin-poin pendukung yang penting
Setelah menetapkan ide pokok
pesan yang akan disampaikan, tahap kedua adalah menyusun poin-poin penting
lainnya, sebagai pendukung ide pokok.
- Ilustrasi dengan bukti-bukti
Tahapan ketiga dalam menyusun
outline adalah memberikan ilustrasi dengan mengemukakan bukti yang berhasil
dikumpulkan. Semakin banyak bukti yang dapat disajikan, semakin baik outline
yang dibuat.
- Menentukan urutan dengan rencana organisional
Setelah selesai mendefinisikan
dan menggolongkan ide-ide, langkah selanjutnya adalah menentukan urutan
penyampaian materi. Untuk menentukan urutan penyampaian materi, ada dua
pendekatan penting yang dapat digunakan, Yaitu:
- Pendekatan langsung
Pendekatan langsung sering
disebut juga dengan istilah pendekatan deduktif, di mana ide pokok muncul
paling awal kemudian di ikuti bukti pendukungnya.
- Pendekatan tidak langsung
Sering disebut juga dengan
istilah pendekatan induktif, di mana bukti-bukti muncul terlebih dahulu
kemudian diikuti dengan ide pokoknya.
Kedua pendekatan dasar tersebut
dapat diterapkan baik untuk pesan singkat (memo dan surat) maupun pesan formal/panjang
(laporan, usulan, dan presentasi). Untuk menentukan pendekatan yang akan
digunakan, reaksi audience terhadap maksud/tujuan pesan dan tipe/jenis pesan
yang akan disampaikan harus dianalisis terlebih dahulu.
Secara umum, pendekatan langsung
cocok digunakan manakala para audience mempunyai hasrat, tertarik, senang, atau
bersikap netral terhadap pesan yang akan disampaikan. Tetapi jika mereka
menolak, yang anda sampaikan, lebih baik digunakan pendekatan tak langsung.
Kesimpulanya, jika reaksi para audience positif, gunakanlah pendekatan
langsung; dan sebaliknya, jika reaksi audience negatif, gunakanlah pendekatan
tak langsung
Setelah menganalisis kemungkinan
reaksi para audiens dan memilih suatu pendekatan umum, langkah berikutnya adalah
menentukan rencana organisasional yang paling cocok diantara bebagai model
berikut :
- Direct request: penyampaian yang langsung pada poin yang dituju (to the point), cocok menggunakan pendekatan pendekatan langsung.
- Pesan-pesan rutin, good news, atau goodwill: cocok dengan menggunakan pendekatan langsung.
- Pesan-pesan bad news: pendekatan yang dapat diterapkan adalah pendekatan tak langsung.
- Pesan-pesan persuasive: pendekatannya adalah dengan cara tak langsung.
Sumber
:
Komentar
Posting Komentar