KOMUNIKASI BISNIS 2
PERENCANAAN
LAPORAN BISNIS
PENGERTIAN DAN JENIS
LAPORAN BISNIS
Laporan
bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki
tujuan yang jelas dan berisi rencana penyajian fakta kepada seseorang atau
lebih untuk tujuan bisnis tertentu.
Menurut Herta
A. Murphy Laporan Bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat
netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas, dan berisi rencana penyajian
fakta kepada seorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu.
Menurut Himstreet Laporan
Bisnis adalah suatu pesan-pesan objektif yang disusun secara teratur dan
digunakan untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasional atau
dari satu institusi atau lembaga kelembaga yang lain guna membantu pengambilan
keputusan atau pemecahan masalah.
Pada umumnya penulisan
laporan bisnis digunakan untuk memenuhi berbagai keperluan, antara lain:
1. Untuk
memonitor dan mengendalikan operasional perusahaan.
2. Untuk
membantu mengimplementasikan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang
telah ditetapkan perusahaan.
3. Untuk
memenuhi persyaratan-persyaratan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku
bagi perusahaan.
4. Untuk
mendokumentasikan prestasi kerja yang diperlukan baik bagi keperluan internal
maupun eksternal.
5. Untuk
menganalisis informasi dan memberikan bimbingan bagi pengambilan
keputusan-keputusan atas masalah tertentu.
6. Untuk
memperoleh sumber pendanaan atau membuka bisnis baru.
Selanjutnya, laporan
bisnis dapat digolongkan ke dalam jenis sebagai berikut.
1. Menurut
fungsinya.
· Laporan
informasional adalah laporan yang member informasi, menyajikan fakta-fakta
tanpa melakukan analisis, tanpa kesimpulan, dan tanpa memberikan
rekomendasi.
· Laporan
Analisis adalah laporan yang menyajikan fakta, menganalisis dan
menginterprestasikan, kemudian menyimpulkan dan memberi rekomendasi.
Contoh: laporan kemajuan
pekerjaan, Rekomendasi dan proposal.
2. Menurut
subyeknya
· Suatu
laporan dapat dibedakan menurut departemen mana suatu laporan itu
diperoleh.
Contoh: Laporan
Akuntansi, Personalia, Produksi dan sebagainya.
3. Menurut
Formalitasnya.
· Laporan
dapat dibedakan atas dasar apakah bersifat formal atau nonformal. Menurut
Frekuensinya. Suatu laporan dapat dibedakan atas dasar apakah secara berkala
atau khusus.
· Laporan
menurut keasliannya, terdiri dari: laporan otoritas, laporan sukarela, laporan
swasta, dan laporan public.
4. Menurut
keasliannya
· Laporan
Otoritas: laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau kuasa dari orang lain.
· Laporan
sukarela: inisiatif dari pembuat laporan itu sendiri.
· Laporan
swasta: laporan yang dibuat oleh organisasi atau perusahaan swasta.
· Laporan
public: disusun oleh lembaga pemerintah atau lembaga yang dibiayai Negara.
5. Menurut
frekuensinya
· Terdiri
dari laporan berkala yaitu laporan yang disusun harian, mingguan, bulanan,
semesteran, tahunan. Contoh: laporan penjualan
· Laporan
Khusus: laporan atas kejadian yang unik(khusus) seperti laporan mengenai krisis
dalam perusahaan.
6. Menurut
jenisnya
· Suatu
laporan dipengaruhi oleh formalitas dan panjangnya laporan. Laporan infomal
meliputi laporan memorandum, laporan surat, dan laporan cetak. laporan formal
sering disebut dengan laporan panjang.
· Laporan
surat merupakan suatu laporan yang menggunakan format surat dengan kepala
surat. Laporan dalam bentuk cetakan mempunyai judul yang sudah tercetak,
instruksi, baris-baris kosong. Laporan formal biasanya lebih panjang daripada
laporan informal.
7. Menurut
Kegiatan Projek
· Dalam
melakukan suatu proyek, terdapat tiga jenis laporan, yaitu laporanpendahuluan,
laporan perkembangan, dan laporan akhir.
8. Menurut pelaksanaan
Pertemuan
· Agenda:
suatu dokumen yang ditulis sebelum pertemuan berlangsung, dan biasanya terdiri
atas jadwal pelaksanaan dan topic yang akan dibahas dalam pertemuan sehingga
akan membantu peserta dalam persiapan.
· Resolusi
merupakan laporan singkat secara formal berisi hasil consensus suatu pertemuan.
· Notulen
adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah berlangsung yang mencakup
semua hal yang terjadi dalam suatu pertemuan. Mencakup pembahasan yang lebih
luas dan berisi hasil pertemuan atau konferensi penting.
BAGIAN POKOK LAPORAN
BISNIS
1. Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan
ada 10 (sepuluh) hal yang perlu dipertimbangkan, yakni:
1. Pemberi
Kuasa, adalah individu/organisasi yang meminta laporan;
2. Tata-letak, menginformasikan
kepada pembaca tentang apa saja yang akan dibahas dalam laporan bisnis;
3. Masalah, biasanya
diformulasikan di awal pendahuluan sebelum maksud atau tujuan laporan bisnis
dinyatakan;
4. Maksud, merupakan
poin penting dalam laporan bisnis;
5. Ruang
Lingkup, berhubungan dengan luas cakupan atau batas suatu pokok
bahasan dalam sebuah laporan bisnis;
6. Metodologi, mengacu
pada metode pengumpulan informasi;
7. Sumber-sumber, mencakup
berbagai sumber yang kita gunakan dalam penyusunan laporan bisnis, baik sumber
tertulis maupun sumber lisan;
8. Latar
Belakang, jika pembaca dianggap perlu mengetahui informasi yang ada
dalam laporan bisnis itu maka latar belakang harus disampaikan;
9. Definisi
Istilah, jika kita menggunakan istilah yang memiliki beberapa
penafsiran maka kita harus menjelaskan kepada pembaca definisi yang kita
maksudkan.
10. Keterbatasan, adalah
keterbatasan dalam hal dana, waktu, ataupun data yang tersedia.
Untuk laporan singkat,
beberapa unsur tersebut dapat digabungkan menjadi satu atau dua paragraf dengan
ataupun tanpa judul “Pendahuluan”. Bahkan dalam laporan berkala, judul
pendahuluan dapat dihilangkan bila isi setiap periode sama dan pembaca telah
mengetahuinya.
2. Isi
Laporan
Bagian terpanjang dari
suatu laporan bisnis adalah isi laporan. Dalam bagian ini, kita membahas dan
mengembangkan hal-hal yang penting secara rinci. Di samping itu, bagian ini
dapat membantu kita mencapai maksud penulisan laporan bisnis. Penulisan laporan
bisnis yang baik, harus mencakup temuan fakta yang penting dan relevan.
3. Penutup
Bagian penutup berfungsi
untuk merangkum laporan secara menyeluruh, dan untuk laporan analitis juga
mengambil kesimpulan dan memberikan rekomendasi. Oleh karena itu,
dalam Laporan Informasional bagian penutup ini dinamakan Rangkuman, sedangkan
pada Laporan Analitis disebut Kesimpulan dan Rekomendasi. Hal-hal yang
dipertimbangkan dalam bagian penutup adalah sebagai berikut:
1. Rangkuman, berisi
ringkasan pembahasan secara menyeluruh. Kadangkala hanya berisi poin-poin yang
penting, kekuatan dan kelemahan, atau manfaat dan kerugian;
2. Kesimpulan, berisi
evaluasi secara ringkas fakta-fakta yang dibahas, tanpa memasukkan pendapat
pribadi kita sebagai penulis;
3. Rekomendasi, menyarankan
suatu program tindakan yang didasarkan pada kesimpulan yang telah dibuat;
4. Rencana
Tindakan, merupakan pernyataan terakhir yang mencakup waktu
pelaksanaan program, anggaran yang diperlukan, dan orang-orang yang bertanggung
jawab terhadap program/projek yang akan dilaksanakan.
PENGORGANISASIAN ISI
DALAM LAPORAN BISNIS
Ada 2 (dua) cara yang
dapat dipilih untuk digunakan dalam penyusunan isi laporan bisnis, yakni cara
dedukasi (cara langsung) dan cara induksi (cara tak langsung).
Cara pertama:
Cara deduksi atau cara
langsung berarti menyampaikan ide pokok dan rekomendasi tyerlebih dahulu,
seteah itu baru dijelaskan ahl-hal yang rinci. Secara umum, kita dapat
menggunakan cara deduksi atau cara langsung, jika pembaca kita memiliki cirri
sebagai berikut:
·
Eksekutif yang sibuk,
·
Lebih suka untuk menentukan sesuatu dengan segera,
·
Ingin mengetahui ‘berita baik’ atau informasi netral
·
Ingin menganalisis data lebih baik, dan hal ini akan menjadi lebih mudah jika,
·
Kesimpulan dan rekomendasi dicantumkan pada awal laporan
·
Ingin mengetahui pendangan penulis laporan dengan segera
·
Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara deduksi
Cara kedua:
Cara induksi atau cara
tak langsung, berarti kita menjelaskan fakta-fakta yang ada terlebih dahulu,
baru kemudian kita memberikan ide pokok, kesimpulan dan rekomendasi. Pada
prinsipnya, kita menggunakan cara induksi jika pembaca kita mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
·
Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu untuk dapat memahami
kesimpulan dan rekomendasinya,
·
Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan (‘berita buruk’),
·
Merasa kesimpulannya tidak bias dan dapat menerimanya
·
Perlu membaca keseluruhan laporan,bukan hanya bagian akhirnya saja
·
Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara induksi
PENULISAN LAPORAN SINGKAT
1. Karakteristik
Laporan Singkat
Kebanyakan laporan
singkat (short/brief report) hanya mencakup materi pendukung yang relative
sedikit bagi pencapaian komunikasi yang efektif. Laporan singkat itu sendiri
dapat berbentuk memo ataupun surat yang terdiri atas satu atau dua halaman.
Laporan singkat mencakup beberapa elemen penting dalam suatu laporan formal,
antara lain:
· Gaya
penulisan pribadi yang menggunakan gaya penulisan orang pertama atau kedua.
· Grafik
untuk lebih menekankan tulisan.
· Judul
dan sub-subjudul dalam tubuh laporan.
· Format
memo atau surat.
2. Perencanaan
Laporan Singkat
Penentuan Format dan
Panjang Laporan Umumnya, dalam berbicara Anda kurang memiliki fleksibilitas
terhadap format dan panjangnya suatu laporan. Pembaca sebaiknya tahu tujuan
penulis laporan sehingga mereka dapat menentukan apa yang ingin mereka ketahui,
berkaitan dengan materi yang diajukan, dan format penyajian seperti apa yang
mereka inginkan. Berdasarkan informasi ini, penulis dapat dengan mudah memilih
format laporan diantara empat pilihan berikut ini.
A. Preprinted
Bentuk sebelum di cetak
(preprinted) pada dasarnya digunakan untuk mengisi laporan yang kosong.
B. Surat
Format surat dapat
digunakan untuk laporan yang jumlah halamannya lima atau kurang, dan ditujukan
kepada pihak luar organisasi.
C. Memo
Format yang paling umum
untuk laporan singkat yang digunakan untuk kepentingan pihan intern organisasi.
Memo mencakup beberapa
hal berikut: tanggal, kepada, dari, dan subyek.
D. Manuskrip
Laporan yang memiliki
beberapa halaman sampai ratusan halaman memerlukan suatu pendekatan formal.
Oleh karena panjangnya, format manuskrip memerlukan lebih benyak komponen lebih
banyak komponen baik sebelum teks maupun setelah teks.
3. Penentuan
Struktur Dasar
Ada tiga masalah yang
muncul dalam menentukan struktur dasar, yaitu:
1) Informasi
apa yang seharusnya dimasukan? Apakah semua data atau ada data yang
dieliminasi.
2) Pendekatan
psikologis apa yang sesuai dengan pembaca tertentu? Apakah direct order atau
indirect order.
3) Metode
apa yang akan Anda gunakan agar materinya jelas dan meyakinkan? Menggunakan
pengorganisasian suatu topic atas dasar tingkat pentingnya, urutan, kronologis,
lokasi, kategori ataukah mengorganisasikan suatu ide menurut argument yang
logis.
4. Pengorganisasian
Laporan Singkat
1) Pengorganisasian
Memo dan Laporan Informasional
Suatu laporan
informational mempunyai tujuan dasar yaitu menjelaskan sesuatu dengan istilah
yang jelas. Dalam menulis laporan informational, tidak perlu khawatir terhadap
reaksi pembaca. Informasi harus disajikan secara logis dan akurat, sehingga
pembaca akan mengerti dengan tepat apa yang dimaksud dan dapat menggunakan
informasi dalam cara yang praktis.
a. Laporan
Periodic (berkala)
Laporan periodic adalah
suatu laporan internal yang menjelaskan apa yang terjadi dalam suatu departemen
atau divisi selama periode tertentu. Tujuannya adalah untuk memberikan suatu
gambaran bagaimana sesuatu dapat berjalan sehingga manajer dapat mengikuti
perkembangan dan dapat melakukan koreksi bila perlu. Kebanyakan laporan disusun
berdasarkan urutan : (1) Peninjauan atas tanggung jawab rutin; (2)
Diskusi/pembahasan proyek khusus; (3) Rencana periode yang akan datang; (4) Analisis
masalah/problem.
b. Laporan
Aktifitas Personal (Individu)
Suatu laporan aktivitas
personal berisi suatu deskripsi individual terhadap apa yang terjadi selama
suatu konverensi, konvesi, atau dalam perjalanan. Laporan ini dimaksudkan untuk
menginformasikan kepada manajemen terhadap setiap informasi yang penting.
Biasanya ditulis dengan format memo, disusun secara kronologis atau atas dasar
topic-topik yang menggambarkan minat pembaca.
2) Pengorganisasian
Laporan analitikal
Laporan analitikal dirancang
untuk melakukan persuasi kepada pembaca agar dapat menerima suatu kesimpulan
atau rekomendasi. Umumnya ditulis untuk memberikan tanggapan terhadap munculnya
kondisi-kondisi tertentu yang terjadi dalam suatu organisasi.
a. Laporan
Justifikasi, adalah usulan intern yang digunakan untuk melakukan persuasi
kepada manajemen puncak untuk menyetujui suatu investasi atau proyek tertentu.
b. Usulan
Bisnis Baru dan di Luar Klien, usulan untuk pihak luar klien dimaksudkan untuk
memperoleh produk, atau proyek yang diterima oleh bisnis atau pemerintah diluar
klien. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan langsung,
pengorganisasiannya melalui pernyataan masalah diikuti dengan pemecahan
masalah.
c. Laporan
Troubleshooting, suatu laporan troubleshooting adalah dokumen yang berorientasi
kepada keputusan yang disusun untuk kepentingan manajemen puncak.
MEMBUAT LAPORAN BISNIS
YANG BAIK
1. Akurat
Hal pertama yang perlu
diperhatikan oleh seorang penulis laporan bisnis adalah bagaimana mengatakan
suatu kebenaran. Beberapa hal berikut ini akan membantu mengatasi kemungkinan
terjadinya distorsi:
a. Jelaskan
fakta atau peristiwa yang terjadi secara konkret.
b. Laporkan
semua fakta yang relevan.
c. Tempatkan
fakta yang ada dalam suatu perspektif.
d. Berikan
bukti-bukti terhadap kesimpulan yang Anda buat.
e. Sajikan
hanya bukti yang valid dan mendukung kesimpulan Anda.
f. Jaga
bias pribadi Anda dalam suatu laporan.
2. Keputusan
yang Baik
Laporan bisnis yang
dibuat tidak hanya digunakan pihak intern saja, tetapi juga pihak ekstern
organisasi. Pembaca akan merasa senang membaca suatu laporan yang mencakup lima
hal berikut:
a. Adanya
ide pokok pada permulaan suatu laporan.
b. Melihat
fakta-fakta yang tersedia.
c. Menerima
uraian atau cerita secara menyeluruh.
d. Menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti.
e. Mempelajari
sesuatu yang dapat membuat pekerjaan atau tugas-tugas mereka menjadi lebih
mudah.
3. Format,
Gaya, dan Organisasi yang Responsif
Sebelum menulis, Anda harus memutuskan apakah akan menggunakan format surat, memo, atau manuskrip; apakah menggunakan gaya formal atau informal. Dalam hal ini, ajukan diri Anda sendiri pertanyaan berikut.
Sebelum menulis, Anda harus memutuskan apakah akan menggunakan format surat, memo, atau manuskrip; apakah menggunakan gaya formal atau informal. Dalam hal ini, ajukan diri Anda sendiri pertanyaan berikut.
a. Siapa
yang berinisiatif yang membuat laporan?
b. Apakah
subyek yang akan dimasukan ke dalam laporan?
c. Kapan
suatu laporan dibuat?
d. Ke
mana laporan akan dikirim?
e. Mengapa
suatu laporan dibuat?
f. Bagaimana
sikap pembaca?
Persiapan
Dasar Presentasi Bisnis
a. Penguasaan
terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan
Penguasaan
terhadap materi yang akan dipresentasikan merupakan salah satu syarat penting
agar apa yang ingin disampaikan kepada audiens dapat mencapai
sasaran. Ketidakpastian terhadap materi yang akan dipresentasikan bukan saja
menghambat penyampaian pesan kepada audiens, tetapi juga akan
memberikan citra ( image ) yang kurang baik bagi pembicara
yang bersangkutan. Oleh karena itu, kuasailah materi tersebut dengan baik
sebelum melakukan presentasi di hadapan audiens.
b. Penguasaan
berbagai alat bantu presentasi dengan baik
Di
samping penguasaan materi yang akan dipresentasikan dengan baik, maka
berikutnya adalah bagaimana seorang pembicara mampu memanfaatkan berbagai alat
bantu presntasi bisnis demi pencapaian tujuan yang dikehendaki.
Berbagai
alat batu presentasi bisnis yang dapat digunakan antara lain: white
board, spidol, overhead projector ( OHP ), transparasi, slide, komputer, bagan,
flip chart, video camera, tape, televisi, VCR, dan LCD Projector.
c. Menganalisis
siapa audiens ( Who, What, Where, When, Why, How )
Agar
tujuan presentasi bisnis dapat tercapai dengan baik, maka seorang pembicara
perlu mengenal siapa sebenarnya yang menjadi audiens. Melalui
pendekatan bertanya dengan menggunakan kata tanya seperti: apa, siapa, di mana,
kapan, mengapa, dan bagaimana, maka seorang pembicara akan dapat
mengidentifikasi tentang siapa sebenarnya audiens yang
dimaksud, sehingga seorang pembicara dapat melakukan berbagai persiapan
antisifatif.
d. Menganalisis
berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi
Agar
presentasi bisnis yang dilakukan tersebut dapat mencapai tujuan, maka seorang
pembicara perlu mengenal lebih dekat dengan lingkungan lokasi atau tempat di
mana seseorang akan melakukan presentasi bisnis
Penggunaan Alat Bantu
dalam Presentasi
a. Papan
tulis hitam dan putih (blacboard & whiteboard)
Merupakan salah satu alat
bantu presentasi yang sudah cukup lama, dan kini alat bantu tsb relatif
jarang digunakan. Sarana ini cocok untuk kegiatan seperti lokakarya, briefing,
rapat maupun diskusi
b. Flip
Charts
adalah sebuah papan yg
dilengkapi dgn lembaran-lembaran kertas berukuran penuh. Apabila lembar
kertas sudah penuh, maka dpt dimembuka lembar kosong selanjutnya atau
menyobeknya.
c. Transparansi
overhead project
nampaknya merupakan alat
bantu presentasi yang cukup populer bagi para pembicara. Diberbagai
belahan dunia seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia dan kanada. Dengan
semakin meluasnya teknologi komputer, maka semakin banyak yg dapat memanfaatkan
kemampuan komputer untuk membuat tampilan grafik, gambar, bagan dsb.
d. Papan
tulis elektronik
Papan tulis elekronik
memiliki motor elektronik untuk menggulung layar sehingga muncul bagian bersih
yang baru dan seterusnya
e. Video
cassete recorder (vcr)
Video cassete recorder
(perekam kaset video) dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan persentase
bisnis . anda dapat merekam berbagai program pelatihan atau kegiatan
kegiatan tertentu sebagai bahan study kasus dalam format kaset video . kaset
video memiliki tiga macam format yaitu : PAL, NTSC, SECAM
f. PANEL
LCD
Panel liquid crystal
display (LCD) memiliki kesamaan dengan layar komputer jenis laptop yakni
transparan , untuk dapat beroperasi layar LCD dihubungkan dengan port monitor
bagian belakang komputer yang bertindak seperti layar komputer dan bertindak
seperti layar komputer biasa yang menayangkan data atau gambar.
g. Proyektor
LCD
Proyektor LCD (liquid
crystal display) merupakan salah satu alat bantu persentasi yang banyak di
gunakan oleh organisasi atau lembaga bisnis maupun non bisnis . dalam
perkembangannya , proyektor LCD dari waktu ke waktu mengalami
perkembangan yang semakin baik . perkembangannya dapat dilihat dari
produk atau tau tampilan produk yang semakin menarik dan ramping. Proyektor LCD
ini baru dapat berfungsi dengan baik apabila dihubungkan dengan Personal
Computer (PC) baik dalam bentuk komputer jinjing (portabel computer) maupun
komputer meja (desktop komputer)
Menganalisa Audiens
Dalam menganalisis
audiens seorang pembicaraan harus mampu menjawab enam pertanyaan mendasar
berikut ini :
1. Siapa
audiensnya?
Analisis audiens ini
berkaitan dengan kepada siapa seseorang itu berbicara.
2. Apa
yang diinginkan audiens?
Agar penyampaian
pesan-pesan bisnis sesuai seperti yang diharapkan, pembicara yang baik perlu
mengetahui apa yang diinginkan oleh audiens.
3. Dimana
melakukan persentasi?
Bagi pembicara, pemahaman
terhadap tempat persentasi dilakukan sangat penting.
4. Kapan
melakukan persentasi?
Seorang pembicara perlu
memperhatikan secara seksama kapan melakukan persentasi bisnis (rincian
mengenai tanggal,bulan hari,dan jam berapa).
5. Mengapa
melakukan persentasi?
Sebelum melakukan
persentasi bisnis,seorang pembicara harus mampu menjawab pertanyaan
mengapa harus melakukan persentasi bisnis.
6. Bagaimana
melakukan persentasi?
Seorang pembicara yang
satu dengan pembicara yang lain tentunya memiliki strategi persentasi bisnis
yang berbeda-beda.
Komunikasi Lisan
dan Negosiasi
A. Komunikasi Lisan dalam Rapat
Pengertian Pertemuan
Pertemuan merupakan forum yang sangat penting untuk menghimpun bahan-bahan.
Pertemuan dalam dunia usaha dapat dilakukan oleh piminan dengan staffnya,
tetapi dapat dilakukan diantara staf sendiri untuk menyusun usulan atau bahkan
pertemuan pleno yang dapat mempertemukan semua unsur yang ada namun pertemuan
tidak hanya dimaksudkan untuk mengambil keputusan tetapi juga untuk mendapatkan
kesamaaan pendapat.
1. Pengertian Rapat
Rapat adalah forum yang bersifat formal bagi pengambilan kebijakan
organisasi dalam bentuk keputusan, kesepakatan atau lainya tanpa harus di
dahului oleh konflik. Rapat juga merupakan pertemuan yang mewakili kewenangan
untuk membuat keputusan
Tujuan Rapat adalah:
1. Untuk memecahkan atau mencari jalan keluar suatu masalah
2. Untuk menyampaikan informasi
3. Sebagai saran koordinasi
4. Agar peserta dapat ikut berpartisipasi kepada masalah-masalah yang sedang
dikemukakan.
2. Jenis-Jenis Rapat:
1. Rapat Resmi yaitu rapat yang diselanggarakan untuk membahas masalah yang
sangat penting. Peserta rapat sebelumnya mendapat pemberitahuan terlebih dulu
melalui surat undangan. Dalam rapat resmi berlaku peraturan protocol yang
membantu kelancaran rapat. Apabila terdapat perbedaan pendapat diantara
anggota, peraturannya adalah pendapat mayoritas menjadi keputusan, akan tetapi
hak-hak minoritas dilindungu dengan pembatasan pembahasan ide pokok, dan
lebihpenting adalah memberikan jaminan bahwa semua peserta diperlakukan dengan
sebaik-baiknya.
2. Rapat Tidak Resmi yaitu rapat yang diselanggarakan oleh pimpian dengan
stafnya serta diadakan di ruang kantor pimpinan atau ruang rapat untuk membahas
masalah yang mendesak atau terjadi tiba-tiba. Pada rapat ini biasanya terjadi
diskusi dan tukar pendapat atau informasi untuk mengakrabkan pimpinan dengan
stafnya. Dalam hal ini sekertaris hanya membuat ringkasan sederhana hasil rapat
yang menjadi kesimpulan.
3. Komunikasi dalam pertemuan dan rapat
Dalam pertemuan dan rapat seluruh peserta harus menyadari posisinya dalam
forum itu. Tiap peserta hendaknya:
·
Mampu berkomunikasi dengan jujur, terbuka dan bertanggung jawab
·
Mampu berperan sebagai komunikator yang baik tapi tidak memonopoli
pembicaraan
·
Mampu berperan sebagai komunikan yang sangat responsive namun tidak
emosional
·
Mampu mengendalikan diri setelah rapat berhasil membuat keputusan dan
menyusun kesimpulan maka hasil tersebut harus di komunikasikan kepada peserta
dan hasil dari rapat tersebut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
B. Komunikasi Lisan dalam Wawancara
wawancara pada dasarnya adalah obrolan biasa, hanya saja dengan topik
tertentu, dan ada pihak yang lebih dominan bertanya (pewawancara) dan pihak
lain dominan menjawab, menjelaskan, atau memberi informasi (narasumber).
Wawancara sangatlah penting dalam penelitian kualitatif, karena ia
merupakan saran atau teknik pengumpulan data/informasi. Setiap pengumpulan data
kualitatif hamper selalu membutuhkan wawancara sumber informasi, misalnya saksi
mata, pelaku, pengamat, korban dan sebagainya. Wawancara adalah salah satu
tehnik meliput, selain terjun langsung ke lapangan/tempat kejadian peristiwa
dan studi literature atau studi kepustakaan.
Tujuan wawancara
·
Mendapatkan informasi langsung dari reponden yang mengerjakan, menyaksikan,
memahami atau mengetahui tentang sesuatu.
·
Mengetahui atau mendapatkan keyakinan tentang kepastian kebenaran sumber
informasi, dengan mengamati gerak tubuh atau suara responden.
·
Mendapatkan suasana tentang suatu kondisi melalui wawancara langsung di
lapangan.
Teknik wawancara
·
Wawancara Terbuka, mengunakan pertanyaan-pertanyaan tradisional, seperti
“mengapa anda ingin melakukan hal itu”, dana pa kelebihan dan kekurangan anda”
·
Wawancara tertutup, menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang telah dirancang
sedemikian rupa untuk mendapatkan data dan informasi tertentu.
·
Wawancara behavioral, dimaksudkan untuk mengetahui respon responden
terhadap suatu kondisi atau situasi tertentu sehingga pewawancara dapat melihat
bagaimana responden memandang suatu tantangan/ permasalahan dan menentukan
solusinya.
C. Komunikasi Lisan dalam Bernegosiasi
Pengertian
Negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk memberi
atau menerima guna mencapai kesepakatan antar pihak yang satu dengan pihak yang
lain.
Bentuk negosiasi
1. Negosiasi secara langsung artinya berhadapan langsung dengan kita.
2. Negosiasi tidak langsung, misalnya dengan melalui telepon.
Tips nonverbal ketika berkomunikasi dalam negosiasi
·
Perilaku hangat
·
Menatap matanya secara langsung (dengan lembut/segar bukan tajam) (bukan
kepada lawan jenis, kecuali yang dinegosiasikan di forum)
·
Senyum
·
Wajah riang
·
Membuat suasana wajah lucu
·
Duduk tepat didepanya
· Jangan melihat
apapun kecuali seluruh yang dihadapannya (lawan bicara) Ekspresif
Komunikasi dalam Tulisan
Penulisan
kabar atau berita
Nilai berita
digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu tulisan diangkat menjadi berita.
Semakin tinggi nilai berita yang dikandung dalam sebuah peristiwa semakin kuat
tersebut dianggkat sebagai berita.
Sebaliknya,
semakin rendah nilai beritanya semakin rendah pula peristiwa tersebut diangkat
sebagai berita.
1. Unsur-Unsur Berita
Sebuah
berita memenuhi unsur-unsur berita yang dikenal dengan 5W+1H.
· What= apa
yang terjadi
· Where=
dimana hal itu terjadi
· When= kapan
peristiwa itu terjadi
· Who= siapa
yang terlibat dalam kejadian itu
· Why= kenapa
hal itu terjadi
· How=
bagaimana peristiwa itu terjadi
2. Struktuk naskah berita
·
Judul berita
(head)
·
Teras berita
(lead)
·
Isi berita
(body)
3. Teknik menulis berita
·
Fact
Organizing yaitu pengorganisasian/pengumpulan fakta oleh wartawan yang akan
menulis berita. Apakah itu hasil interview, kejadian langsung, atau menggunakan
data-data tertulis.
·
Lead Decission
yaitu penentuan lead untuk teras berita. Ingat, gagal menentukan lead, bisa
berarti gagal menulis berita.
·
Word
Selection yaitu pemilihan kata-kata cocok untuk mendukung penulisan berita,
usahakan alur yang runtut, jangan melompat-lompat sehingga dapat mengganggu
pemahaman pembaca.
A. Penulisan pesan-pesan persuasif
Persuasi
merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk
mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasi yang efektif adalah kemampuan
untukmenyampaikan suatu pesan di dalam suatu acara yang membuat audiens merasa
mempunyai pilihan dan membuat mereka setuju.
Langkah-langkah
yang dapat dilakukan dalam menulis pesan-pesan pesuasif antara lain:
1. Analisis audiens
2. Mempertimbangkan perbedaan budaya
3. Memilih pendekatan organisasional
Persuasive
yang efektif mencakup empat komponen penting:
1. Menetapkan kredibilitas
2. Membuat kerangka argumentasi audies
3. Memilih daya pemikat
B. Korespondensi
Korespondensi
adalah penyampaian maksud melalui surat dari suatu pihak kepada pihak lain dan
atas nama jabatan dan dalam suatu perusahaan/organisasi dan dapat atas nama
perorangan. Kegiatan saling berkirim surat oleh perseorangan atau oleh
organisasi disebut surat menyurat ata korespondensi. Pihak yang terlibat
disebut koresponden.
Surat adalah
alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain yang
memiliki persyaratan khusus yaitu penggunaan kode notasi, penggunaan kertas,
penggunaan model dan bentuk, pemakainan bahsa yang khas serta pencantuman tanda
tangan.
Ciri-ciri
surat:
1. Surat adalah pesan tertulis
2. Isi pesan dalam surat merupakan
informasi/persuasi
3. Surat memiliki bagian-bagian yang
standar
4. Surat memiliki bentuk yang standar
5. Surat memiliki pesan inti
6. Gaya Bahasa surat bisa formal
ataupun informal.
Fungsi
surat:
1. Surat sebagai penyampaian pesan
2. Surat sebagai wakil.
3. Surat sebagai bukti tertulis.
4. Surat sebagai pedoman/dasar
bertindak
5. Alat untuk mengigat
6. Dokumentasi historis dari suatu
kegiatan
7. Keterangan keamanan.
http://anggunichascratch.blogspot.co.id/2016/06/komunikasi-lisan-dan-negosiasi.html
http://anggunichascratch.blogspot.co.id/2016/06/komunikasi-dalam-tulisan.html
Jangan lupa mampir ya
BalasHapusKLIK DISINI!